Senin, 23 Januari 2012

PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT

PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI  MASYARAKAT
Pertentangan sosial adalah suatu konflik yang terjadi pada masyarakat sehingga mengakibatkan perpecahan pada suatu masyarakat. Penyebab terjadinya suatu konflik pada lingkungan masyarakat bisa dari berbagai sumber masalah, misalnya dari perbedaan ras, kepercayaan agama, sampai ilmu politik.
Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan cirri-ciri dari situasi konflik yaitu:
1.        Terdapatnya dua atau lebih bagian-bagian yang terlibat di dalam konflik.
2.        Bagian-bagian tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap maupun gagasan.
3.        Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.
Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut menurut para Ahli adalah:
1.        Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik yang diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri.
2.        Subjugation atau domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya.
3.        Majority Rule artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4.        Minority Consent, artinya kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakat untuk melakukan kegiatan bersama.
Integrasi Masyarakat adalah sesuatu yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain dalam unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Manfaat integrasi sosial di perlukan dan dibutuhkan agar masyarakat tidak terpecah jika menghadapi berbagai tantangan yang timbul dalam lingkungan masyarakat itu sendiri, baik dari tantangan fisik atau dari konflik yang terjadi secara soaial dan budaya. Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial. Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesaruan sosial lainnya akan dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Intergrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas territorial, nilai-nilai, norma-norma dan pranata-pranata sosial.
 Bentuk integrasi sosial terbagi menjadi 2 yaitu :
1.        Asimilasi : pembaruan kebudayaan yang disertai dengan hilangnya cirri khas kebudayaan asli.
2.        Akulturasi : penerimaan sebagian unsure-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
Hidup bermasyarakat berarti kehidupan dinamis dimana detisp anggota satu dan lainnya harus saling member dan menerima. Dalam kehidupan bermasyarakat dan ikatan berupa norma serta nilai-nilai yang telah dibuat bersama oleh para anggotanya. Norma dan nilai-nilai tersebut menjadikan alat pengontrol agar para anggota masyarakat tidak terlepas dari rel ketentuan yang telah disepakati itu. Salah satu bukti kuatnya ikatan itu adalah adanya rasa solider, toleransi, tenggang rasa, tepa selira diantara para anggotanya. Perbedaan kepentingan sebenarnya merupakan saifat naluriah disamping adanya persamaan kepentingan. Itulah sebabnya keadaan masyarakat dan Negara mengalami kegoyahan-kegoyahan yang terkadang keadaan tidak tekendali dari situlah terjadinya perpecahan.
Prasangka adalah salah satu bentuk perasaan yang timbul dari adanya perbedaan-perbedaan tersebut. Prasangka diartikan suatu anggapan terhadap sesuatu dari seseorang bahwa sesuatu itu buruk dengan tanpa kritik terlebih dahulu, bahasa arabnya “sukhudzon”. Sebab-sebab timbulnya prasangka dan deskriminasi:
1.        Berlatar belakang sejarah
2.        Dilator belakangi oleh perkembangan sosial budaya dan situasi
3.        Bersumber dari faktor kepribadian
4.        Berlatar belakang perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama
Usaha-usaha mengurangi prasangka dan deskriminasi:
1.        Perbaikan kondisi sosial ekonomi
2.        Perluasaan kesempatan belajar
3.        Sikap terbuka dan sikap lapang

Kamis, 19 Januari 2012

INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

              Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat menyatakan sesuatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr.A.Lysen. Individu menurut konsep sosiologi berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio dan rukun
              Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perbuatan dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram), ukuran panjang (cm), umur tulang dan keseimbangan metabolik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan individu:
l  Faktor genetic
Ø  Faktor keturunan.
Ø  Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan.
Ø  Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti tempramen.
Ø  Potensi genetic yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
l  Faktor eksternal/lingkungan
Ø  Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan.
Ø  Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya.

Keluarga adalah orang yang paling dekat yang dapat membantu memberikan dorongan baik dalam keadaan senang maupun susah. Adapun fungsi keluarga adalah:
Ø  Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.
Ø  Keluarga sebagai guru, menanmkan kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme koping yang memberikan feedback dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah.
Ø  Keluarga melahirkan anak menumbuh kembangkan anak dan meneruskan keturunan.
Ø  Keluarga memberikan finasial untuk anggota keluarga dan kepentingan di masyarakat.
Ø  Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit.

Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
Aspek individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak dapat dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksitensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan perpindahan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspersikan aspek soialnya serta menumbuhkembangkan perilakunya. Karena tak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu individu, sedangkan masyarakat merupakan media sosialisasi individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih luas, sehingga dapat menjadi satu tolak ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial masyarakat.
l  Faktor penarik terjadinya urbanisasi
Ø  Kehidupan kota yang lebih modern.
Ø  Sarana dan prasarana kota lebih lengkap.
Ø  Banyak lapangan pekerjaan di kota.
Ø  Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas.
l  Faktor pendorong terjadinya urbanisasi
Ø  Lahan pertanian semakin sempit
Ø  Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asal
Ø  Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa.
Ø  Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
Ø  Diusir dari desa asal
Ø  Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
l  Keuntungan urbanisasi
Ø  Memoderinisasikan warga desa
Ø  Menambah pengetahuan warga desa
Ø  Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
Ø  Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa

Rabu, 18 Januari 2012

MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
Pengertian masyarakat
              Secara umum terdapat beberapa pengertian masyarakat yang banayak dikemukan oleh para ahli sosiologi di dunia. Beberapa pengertian masyarakat tersebut diantaranya dikemukakan oleh:
1.        Selo Sumardjan. Menurutnya masyarakat merupakan sekelompok orang yang tinggal secara bersama serta mampu menciptakan kebudayaan.
2.        Karl Marx. Menurut pakar pemikiran yang dikenal dengan Marxisme ini, masyarakat didefiniikan sebagai sebuah struktur organisasi yang muncul sebagai akibat adanya perbedaan diantara beebagai kelompok yang terpisah di bidang ekonomi.
3.        Emile Durkheim. Menurutnya, pengertian masyarakat adalah sebuah realita yang apa adanya dari setiap pribadi yang menjadi anggota dari masyarakat itu sendiri.
4.        Paul B. Horton dan C.Hunt. Menurut keduanya, pengertian masyarakat adalah sebuah kumpulan manusia yang mampu bersikap mandiri serta secara bersama hidup pada kurun waktu lama. Kumpulan ini berdiam pada sebuah kawasan tertentu dan memiliki kebudayaan sama. Selain itu, mereka akan melakukan sebagian besar aktivitasnya dalam kumpulan tersebut.

A.    Masyarakat pedesaan
Menurut Sutardjo Kartohadikusuma: “Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertemapat tinggal suatu masyarakat pemerintaahn sendiri”. Menurut Bintarto:”Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan yang terdapat di suatu daerah dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Cirri-ciri umum masyarakat pedesaan antara lain:
a.         Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b.        Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
c.         Mata pencahariannya adalah bergantung dengan alam seperti : iklim, keadaan alam.
d.        Sistem kehidupannya berkelompok.
e.         Termasuk dalam masyarakat homogeny
f.         Homogenitas sosial
g.        Teramasuk kedalam masyarakat homogen dalam hal mata pencaharian, agama, adat-istiadat.
Masyarakat desa tidak memikirkan kegengsian tetapi justru memiliki tingkat rasa kekeluargaan yang tinggi dalam model pemikiranpun tidak semodern masyarakat kota, karena dibatasi dengan pekerjaan yang menjadi faktor utama dalam mencukupi kebutuhan hidup, karena desa bisa dikatakan hanya berisi dari kegiatan pertanian yang menjadi pekerjaan dan sumber utama untuk memenuhi kelangsungan hidup mereka, dalam hal kenyamanan hidup, desa memiliki nilai yang sangat baik, karena dessa memiliki nilai daerah dari sector daerah, tidak dapat dipungkiri lagi daerah desa sangat nyaman dan tentram, damai, sejahtera, serta daerahnya pun dihiasi oleh pemandangan yang masih indah dan asri.

B.     Masyarakat perkotaan
Masyarakat perkotaan adalah sekumpulan manusia dalam jumlah besar yang beinteraksi dalam sebuah daerah besar. Dimana dalam melakukan interaksi tersebut, pemerintah sebagai pemimpin dari kelompok yang membuat peraturan-peraturan. Tujuan peraturan-peraturan yang dibuat pemerintah adalah sebagai pembatas kegiatan perseorangan. Dalam melakukan kegiatan di dalam kelompok tersebut, setiap individu atau perorangan harus mengerti apa peraturan yang berlaku di daerah yang mereka tempati atau tempat yang mereka pijaki. Seperti saat anda berkendara di jalan raya, di perpustakaan dan lain sebagainya. Ciri-ciri masyarakat perkotaan :
1.        Lebih padat.
2.        Heterogen.
3.        Mobilitas tinggi.
4.        Lebih menghargai waktu (tidak tergantung pada alam).
5.        Daya saing (kompetisi) yang tinggi dan menimbulkan individualistik.

HUBUNGAN DESA DAN KOTA
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah satu dengan yang lainnya, bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat bersifat ketergantugan. Karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur-mayur, daging, dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, mialnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jlan raya. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang pertanian mulai menyurut, mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa yang ada. Sebaliknya kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan pakaian, alat, obat-obatan dan lain-lain. Kota juga menyediakan tenaga yang melayani jasa yang diperlukan oleh masyarakat desa, misal tenaga dalam bidang medis, montir dan lain-lain.
Salah satu bentuk hubungan antar kota dan desa adalah:
²  Urbanisasi dan urbanisme
Dengan adanya hubungan masyarakat desa dan kota yang saling ketergantungan dan saling membutukan tersebut maka timbulah masalah baru. Urbanisasi adalah suatu proses perpindahan penduduk daridesa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan (soekanto,1969:123).
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik. Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen-komponen yang membentuk struktur kota tersebut. Jumlah dan pertumbuhan kota tersebut. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan seharusnya mengandung 5 unsur meliputi:
1.        Wisma : untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya
2.        Karya : untuk penyediaan lapangan kerja
3.        Marga : untuk pengembangan jaringan jalan dan komunikasi
4.        Suka : untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan dan kesenian
5.        Penyempurna : fasilitas agama,perkuburan, pendidikan dan utilitas umum
Kelima unsur kota ini merupakan pola pokok dari komponen-komponen perkotaan yang kuantitas dan kualitasnya kemudian dirinci di dalam perencanaan suatu kota tersebut sesuai dengan kebutuhan yang spesifik untuk kota tersebut pada sekarang dan masa yang akan datang

AGAMA DAN MASYARAKAT


Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan dan manusia serta lingkungannya. Adapun fungsi agama didalam masyarakat antara lain:
1.        Agama merupakan sumber moral sehingga dalam kehidupan di masyarakat kita tidak bisa seenaknya melakukan sesudah suatu yang kita inginkan atau dapat merugikan kepentingan dari orang lain.
2.        Agama merupakan petunjuk kebenaran sehingga dapat mengontrol masyarakat dalam bertindak.
3.        Agar terjadi toleransi umat beragama antara agama satu dengan yang lain.
4.        Mengatur kehidupan manusia di dunia, agar teratur dengan baik sehingga dapat mencapai kesejahteraan hidup, lahir, batin, dunia dan akhirat.
5.        Menciptakan suatu ikatan bersama, baik diantara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka.
Dimensi komitmen menurut Roland Robertson:
-            Dimensi keyakinan mengandung perkiraan/harapan bahwa orang yang religious menganut pandangan teologis tertentu.
-            Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agana secara nyata.
-            Dimensi pengerahuan, dikaitkan dengan perkiraan.
-            Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, semua agama mempunyai perkiraan tertentu.
-            Dimensi konsekuensi dari komitmen religious berbeda dengan tingkah laku perseorangan.
Agama memiliki tiga tipe hubungan dengan masyarakat diantaranya (menurut Elizabeth K. Nottinhham):
l  Masyarakat Pedalaman
Didalam kehidupan masyarakat pedalaman agama masih berdasarkan kepercayaan sehingga mereka mengadakan berbagai upacara ritual karena mereka percaya dengan begitu mereka sudah memiliki agama.
l  Masyarakat Semi Industri
Di dalam masyarakat semi industry sudah lebih maju dari masyarakat pedalaman sehingga di masyarakat semi industri sudah memegang agama sebagai pedoman dalam melakukan segala hal seperti berdagang.
l  Masyarakat Industri Sekunder
Di dalam masyarakat industri sekunder sudah banyak muncul teknologi canggih sehingga lebih mudah menolong kegiatan manusia, namun karena sudah banyak teknologi maka agama menjadi “no duakan” sehingga kurangnya kepercayaan terhadap agama.
              Ada tiga tipe kaitan agama dengan masyarakat, diantaranya:
a.         Masyarakat dan nilai-nilai sakral.
b.        Masyarakat-masyarakat pra industri yang sedang bik berkembang.
c.         Masyarakat-masyarakat industri sekuler.



Pengertian pelembagaan agama itu sendiri adalah apa dan mengapa agama ada, unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi struktur agama. Dimensi ini mengidentifikasikan pengaruh-pengaruh kepercayaan di dalam kehidupan sehari-hari.
Agama,konflik dan masyarakat
              Contoh-contoh dan kaitannya tentang konflik yang ada dalam agama dan masyarakat di Indonesia sendiri konflik agama bersifat murni maupun yang ditumpangi oleh aspek budaya, politik, ideology dan kepentingan golongan banyak mewarnai perjalanan sejarah Indonesia. Bahkan diera reformasi dan paska reformasi, agama telah menunjukan peran dan fungsinya yang nyata. Baik kekuatan yang konstuktif maupun kekuatan yang destruktig. Sesudah gerakan reformasi, suatu ketika keyakinan kebutuhan atau agama banyak dituduh telah menyebabkan konflik kekerasan di negeri ini. Selama empat tahun belakangan ribuan anak bangsa mati tanpa tahu untuk apa. Ribuan manusia terusir dari kampung halamanya, tempat mereka dilahirkan. Ribuan anak-anak lainnya pun menjadi piatu, kehilangan sanak keluarganya dan orang-orang yang dikasihi.

ISD SEBAGAI SALAH SATU MKDU


              Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang masalah-masalah sosial yang timbul di sekitar lingkungan mulai dari sosial masyarakat sekitar, sosiologi,antropologi sosial, ilmu politik, ekonomi, psikologi sosial dan sejarah.Tujuan mahasiswa mempelajari ISD adalalah supaya mahasiswa mudah beroganisasi atau berkecimpung dengan masyarakat yang beraneka ragam, mulai dari beragam agama, adat istiadat dan budaya. Ruang lingkup ISD ada 3 yaitu studi manusia, masyarakat dan lembaga-lembaga sosial.
              Pebedaan ISD dengan IPS adalah didalam isd mata kuliah tunggal dan isd untuk pembentukan sifat sedangkan ips terdiri dari sejumla mata pelajaran yang memiliki ilmu luas dan memiliki cabang dan diarahkan untuk pembentukan ketrampilan dan kepedulian terhadap alam, budaya dan kesenian sekitar. Persamaan ISD dengan IPS adalah sama-sama mempelajari ilmu yang berhubugan dengan masyarakat dan hamper memiliki ruang lingkup yang sama dalam kemasyarakatan, Juga merupakan bahan studi program pengajaran dan keduanya terdiri dari kenyataan dan masalah sosial.
              Tiga golongan bahan ISD adalah konsep-konsep sosial dibatasi pada konsep dasar saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah- masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Sosial Dasar, masalah yang timbul dalam masyarakat biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan sosial antara satu dengan yang berkaitan, kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu