Senin, 19 Maret 2012

PASAR TANAH ABANG

PASAR TANAH ABANG
Pasar tanah abang berlokasi dekat dengan jalan KH Mas Mansyur, Jakarta Pusat. Sebuah pusat perdangan sejak masa imperialis Belanda dan juga pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara. Pasar tersebut telah berdiri sejak tahun 1735.
Berikut ini asal usul nama Tanah Abang yang memiliki pengertian yang berbeda-beda ( meski hingga kini belum diketahui secara pasti arti nama Tanah Abang )
1.        Menurut ‘sohibul hikayat’ berasal dari kata Nabang. Nabang adalah sejenis pohon palm yang dahulu banyak berada di daerah Tanah Abang.
2.        Orang Belanda yang menyebutnya DE NABANG.
3.        Lidah betawi yang menyebut Tenabang, jadilah sekarang Tanah Abang.
4.        Diperkirakan nama kawasan itu diambil dari sebuah bukit yang tanahnya berwarna merah. Bukit itu dikelilingi rawa-rawa yang letaknya di sekitar kali krukut.
Kompleks Pasar Tanah Abang merupakan salah satu objek sejarah di Ibu Kota. Mengutip buku 250 tahun pasar tanah abang yang diterbitkan PD Pasar Jaya pada 1982, tanah abang tidak terlepas dari sejarah Kota Jakarta. Tanah abang sebagai pangkalan karena konturnya yang berbukut-bukit dengan genangan rawa-rawa di sekitarnya, yang mengalir ke kali krukut. Kawasan itu bertanah merah, atau abang dalam bahsa jawa. Diperkirakan dari sana nama itu muncul.
Kawasan ini juga dikenal sebagai kawasan perdagangan ketika itu. Tingginya aktivitas ekonomi di kawasan itu mendorong Justinus Vinck seorang pengusaha sukses mulai membangun pasar tanah abang dan pasar weltevreden, yang kemudian dikenal dengan Pasar Senen pada 1735. Setelah terjadi kebakaran pada tahun 2003, hampir seluruh kios-kios di pasar tanah abang hangus terbakar. Sisa bangunan yang masih berdiri tinggal Blok B,C,D sedangkan blok A sudah tidak layak pakai lagi dan langsung dirobohkan. Kemudian setahun kemudian menyusul Blok B,C dan D yang pondasinya juga sudah tidak kuat lagi juga dirobohkan. Ditempat inilah didirikan Blok A yang selesai pada tahun 2005 dan Blok B yang selesai akhir tahun 2010.
Sekarang pasar tanah abang merupakan penyalur tekstil utama ke berbagai wilayah di Indonesia. Pasar tanah abang yang dikenal sebagai pusat grosir terbesar di Indonesia ini setiap harinya dikunjungi oleh sekitar dua juta orang. Pengunjung pasar tanah abang merupakan pedagang lokal dari berbagai kota di Indonesia serta pedagang luar negeri dari berbagai Negara seperti Malasyia, Singapura, Brunei, Filipina hingga pedagang dari Negara-negara Afrika.
Pasar tanah abang yang merupakan pasar tradisional dengan sentuhan modern. Oleh karena itu harga yang berlaku di sini juga layaknya harga pasar tradisional, namun dengan kualitas barang yang tetap terjaga. Artinya harga barang di Blok A yang sudah dibangun dengan konsep modern ini tidak berbeda dengan harga di Blok B,C,D yang masih berupa pasar tradisional tanpa sentuhan modern.
Di dalam pasar ini, berisi segala macam pakaian baik yang dijual dalam grosir maupun eceran. Harganya pun bervariasi. Cukup murah untuk standar masyarakat Indonesia pada umumnya. Yang paling banyak dijual disini adalah pakaian muslim wanita. Satu lantai dikhususkan untuk pakaian muslim wanita. Disini anda juga akan menemukan berbagai jenis tekstil dengan berbagai motif dan corak. Tidak hanya kain untuk kebutuhan sandang,namun anda juga dapat menemukan kain untuk korden atau sofa.